Follow Me @nisadinandya

Berpura-puralah


Dari sekian banyak hal yang terjadi dalam hidup kita, pasti ada beberapa hal yang bukan merupakan keinginan kita.

Hal yang kita cegah, hal yang kita tidak sukai, hal yang buruk bagi kita, entah mengapa---karena kehendak Allah---malah terjadi.

Saat Kau mengalaminya, siapa yang Kau salahkan?
Dirimu? Orang-orang di sekitarmu? Atau Allah?

Saat Kau mengalaminya, apa yang akan Kau lakukan?
Menjalaninya? Atau berusaha kabur darinya?

Saat Kau mengalaminya, bagaimana perasaanmu?
Sedih? Kecewa? Atau membencinya?

Kau tahu, aku pernah mengalaminya. Aku salahkan semuanya. Aku tetap menjalaninya, di lain sisi juga berusaha kabur. Aku sedih, kecewa, dan membencinya.

Pada siapa aku bercerita? TIDAK ADA!

Tidak ada yang mengerti perasaanku, sekalipun orang-orang terdekatku.
Lebih tepatnya aku merasa mereka tidak akan mengerti perasaanku. Aku terlalu takut untuk bercerita, takut mengecewakan mereka dan takut mereka tidak mau mendengar.

Tidak ada jalan lain. Aku harus melewatinya. Aku tak diberikan pilihan lain. Aku mencari pilihan lain pun, tidak akan ada.

Apa yang kulakukan? Pada awalnya aku hanya bisa menangis, secara diam-diam tentunya. Aku sembunyikan kesedihan ini dengan baik.

Hingga akhirnya pertanyaan itu datang, "Sampai kapan Kau mau bersedih?"

Sampai kapan Aku tidak menjalani hidupku?
Sampai kapan Aku mau bersikap munafik terhadap semua yang terjadi di hadapanku?

Hal ini tidak akan pernah bisa berubah. Hanya perasaanku sendiri yang bisa mengubah, bagaimana aku melihat hal ini.

"Berpura-puralah, hingga Kau lupa bahwa Kau sedang berpura-pura."

Semester 2 telah usai, semeester 3 di depan mata. Maukah kamu jadikan semester ini lebih baik dari sebelumnya?

TENTU, dan HARUS! Yakin saja pasti banyak kesempatan untukmu di depan sana.